Pages

Jumat, 21 Mei 2010

UNTUKMU DIAH

Aku mempunyai seorang sahabat bernama Diah. Aku mulai berteman dengannya sejak kelas VII SMP dan dia mulai menjadi salah satu best friend ku saat kami menginjak kelas VIII. Dia mengenal keluargaku dan aku juga mengenal keluarganya, kami sudah sangat akrab bahkan duduk pun kami bersebelahan.

Ibunya sudah meninggal dan ayahnya bekerja di salah satu pabrik sepatu ternama sebagai seorang satpam di Surabaya. Dia tinggal bersama neneknya dan seorang adiknya yang bernama andi.

Karena kami sudah saling mengenal, maka tak jarang kami saling berbagi cerita tentang apa saja termasuk soal percintaan. Ya,, karena kami baru anak SMP maka ceritanya pun hanya sebatas cinta monyet.

Saat kami menginjak kels IX, kami tidak lagi sebangku tetapi kami dipisah karena duduk kami mulai diatur oleh wali kelas kami.

Suatu masalah mulai datang, saat itu Diah yang mempunyai HP baru mulai ber-SMSan dengan teman akrab kami yang bernama Angga. Diah pun sering menceritakan isi SMS nya ketika ber-SMSan dengan Angga. Diah pun semakin dekat dengan Angga, bahkan teman sebangku Angga yang bernama Bambang sering mengolok-olok Diah suka pada Angga, Diah pun kadang tersipu-sipu bila mendapat olokan seperti itu.

Karena ikut-ikut Bambang aku pun berani mengolok-olok Diah, dan Diah pun biasa saja. Hingga suatu saat dia bercerita bahwa dia memang suka dengan Angga, tapi aku tidak boleh menyebarkannya kesiapa pun. Karena aku sudah berjanji maka aku akan berusaha untuk menepatinya dan sumpah aku hanya mengatakannya pada Bela sahabat baru kami dan itupun atas izin dari Diah dan.

Suatu sore Angga SMS Diah, ”kamu suka aku ya???”
Diah tidak menjawabnya, dia langsung menelpon aku tapi karena aku sedang di rumah nenekku dan HP ku ketinggalan, maka aku pun tidak menjawab teleponnya. Lalu Diah SMS aku, ” aku sudah tidak percaya dengan kamu lagi, aku pikir kamu sahabat aku. Apa artinya kita berteman selama dua tahun ini?? Aku kecewa sama kamu.”

Satu jam kemudian aku baru membalasnya karena aku baru tahu bahwa ada SMS. ”Maksud kamu apa?? Aku gak ngerti” ”alah,, gak usah pura-pura dech. Kamu kan yang bilang ke Angga kalau aku suka sama dia??” ”aku nggak nyebarin rahasia itu sama siapaun kecuali Bela, kalau kamu masih menganggap kita berteman kamu harus percaya sama aku” ”kalau bukan kamu siapa lagi, Cuma kamu yang tahu” ”ya udahlah terserah yang penting aku sudah jujur sama kamu” ”aku kecewa” SMS terakhir Diah Kepadaku.
Esoknya, aku ngomong ke Bela dan Bela juga berani sumpah kalau dia tidak menyebarkan gosip itu. Dan selama sehari itu Diah tidak menyapa ku, dan sekarang kejadian itu sudah berlangsung selama seminggu.

Aku mulai gerah dengan sikapnya. Hingga aku pun memberanikan diri bertanya ke Angga ”kamu kok tahu itu dari mana?” ”waktu itu aku Cuma bercanda, aku nanya gitu Cuma pengen ngetes Diah doank,, Eh ternyata dia nanggepi serius.” ”aku gak tahu kamu bercanda atau enggak, kamu harus jelasin itu ke Diah langsung” ”udah aku jelasin, tapi dia gak mau tahu”.

Pada sorenya aku SMS Diah ”aku minta maaf kalau aku punya salah, tapi yang jelas aku gak nyebarin itu.” tapi Diah tidak membalas SMS ku. Aku selalu minta maaf sama Diah tapi kami masih terus perang dingin, baik melalui SMS, email, Friendster atau yang lain. Tapi sampai sekarang seatah kata pun tak keluar dari mulutnya. Semoga dia melihat tulisan ini dan memahami perkaranya. Salam hangat dari lubuk terdalam untuk Diah fransiska Wanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar