Penulis : Khairul ‘Ujang’ Sidiq
Penerbit : Dian Rakyat
Tahun terbit : 2009
Ukuran buku : 21 X 15
Tebal Buku : 310 hal
Harga : Rp 60.000
Anda tentu sudah bisa menebak latar belakang novel ini. Yaa, Gunung Rinjani itulah latar belakang atau main setting novel ini. Memang novel ini tidak menjadi best seller, tapi saya sangat menurut saya novel ini layak diacungi 2 jempol sekaligus.
Novel ini berkisah tentang seorang anak jakarta yang kemudian menjadi santri di sebuah pondok di daerah Sukabumi. Ia senang mengikuti kata hatinya untuk menaklukan keangkuhan gunung-gunung yang berdiri tegap. Ia bernama Fajar.
Saat liburan, ia dan temannya pergi ke Lombok untuk melakukan pendakian di Gunung Rinjani. Sesampainya mereka disana, ternyata gunung tersebut harus di tutup karena cuaca kurang bersahabat. Banyak rintangan yang harus mereka hadapi selama pendakian.
Sesampainya mereka di Pos Pendakian terakhir, mereka bertemu dengan sekelompok muda-mudi yang juga melakukan pendakian. Mereka terdiri dari 4 orang, 2 cewek dan 2 cowok. salah satunya bernama Ria. Gerombolan muda-mudi itu mempunyai siat-sifat yang buruk. Mereka merokok, minum, dan selama pendakian mereka tidur satu tenda. Hal itu membuat Fajar yang jebolan pondok itu miris. Apalagi dengan Ria yang notabene ketua geng.
Fajar telah akrab dengan Gerombolan muda-mudi itu. Tanpa sadar, Ria yang tergolong cewek nakal telah jatuh cinta pada Fajar, si cowok alim. Suatu ketika, Ria sedang dirundung masalah dan tanpa sadar ia telah curhat kepada Fajar. Dan Fajar pun menanggapinya dengan santai. Ria mempunyai keinginan untuk dapat ke puncak Rinjani bersama Fajar, dan tanpa disadari kalimat itu meluncur keluar dari bibir Ria dan mengangap itu laiknya sebuah janji setia.
Saat perpisahan telah tiba, sebelum kedua rombongan berpisah Ria sempat bertanya pada Fajar tentang rencana naik gunung Rinjani lagi, fajar menjawab sekenanya “aku akan mendaki puncak Rinjani dengan istriku”.
Setelah lama tak berjumpa, fajar bertemu kembali dengan Ria dalam sebuah acara yang bertema alam dan pendakian. Darisitulah Ria semakin yakin kalau hatinya telah ditumbuhi bunga-bunga cinta dengan Fajar. Begitupun dengan Fajar, sempat beberapa kali ia memikirkan Ria dengan segala kelebihannya. Ria yang telah kehilangan harmonisnya cinta ayah dan ibu kian menginginkan seorang laki-laki yang tepat yang kelak menjadi pasangan hidupnya. Untuk menjadikan Fajar sebagai suaminya, Ria menggunakan cara yang kurang masuk akal dalam dunia percintaan.
Suatu pagi, fajar di jemput oleh seorang teman Ria. Merrka mengatakan bahwa Ria telah meninggal dan akan di napak tilasi oleh keluarganya di puncak gunung Rinjani. Karena sudah terlanjur dijemput, fajar pun menerima tawaran itu dan Ia bersedia mengikuti napak tilas Ria di Gunung Rinjani.
Sesampainya mereka di Lombok, mereka langsung menuju cottage tempat menginap. Dan disana Fajar bertemu dengan ayah Ria yang mengatakan bahwa ia setuju jika Ria akan hidup bersama Fajar. Fajar bingung. Malam itu, Fajar diberi tahu kalau sebenarnya Ria masih hidup dan sekarang Ria siap untuk dipersunting oleh Fajar.Fajar sempat ragu untuk menikahi Ria, tapi setelah ia diskusi dengan ibunya, ibu Fajar pun menyetujui dan siap menerima Ria sebagai menantunya. Dan terjadilah proses pernikahan Ria dan Fajar.
Pagi harinya, pengantin baru tersebut mendaki puncak Gunung Rinjani. Dan saat itupulalah Ria telah menepati janjinya untuk membawa Fajar ke Puncak Rinjani bersama istrinya.
kelemahan novel ini ada pada pertengahan novel. penulis seakan-akan ingin memanjangkan novel dan tentu saja akan menjadikan novel ini lebih tebal. sedangkan kelebihan novel ini terletak pada kemudahan bahasa dalam mendeskripsikan suatu keadaan, sehingga pembaca dapat merasakan suasana yang diceritakan penulis.
Jadi pengen baca .. :)
BalasHapus