Pages

Jumat, 17 September 2010

sedikit tentang "Dian"

Dian, cowok tinggi manis dan berpostur atletik itu selalu ada dalam fikiranku. Saat ku melihatnya, hanya ada pikiran positif tentang dia, bagiku ia adalah cowok yang nyaris sempurna. Meskipun jarang sekali ia memandangku, bahkan dengan ujung matanya pun ia enggan melirikku.
Aku mulai merindukannya sejak aku berada di kelas 2 smp. Meskipun aku sekelas dengannya, aku jarang sekali berinteraksi dengannya. Mungkin karena aku hanyalah cewek biasa dan jarang sekali orang-orang mengenalku, sedangkan dia adalah salah satu pengurus osis. Dia termasuk cowok populer , sedangkan aku hanya segelintir orang yang mengenalku.
Sekarang sudah hampir 3 tahun sejak aku merindukannya aku pun masih menyimpan rasa ini untuknya. Mungkin aku yang tak tahu malu, aku sudah lancang memasukkannya ke dalam hatiku. Belum tentu ia mau untuk singgah atau bahkan hanya bertamu di hatiku, tapi hatiku seakan penuh dengan gambaran-gambaran wajahnya senyumnya dan semua gaya-gayanya. Aku terlalu yakin untuk meyakinkan diriku bahwa ia adalah milikku.
Dian memang belum diperbolehkan pacaran sama orang tuanya, dan sampai saat ini ia belum memiliki satupun kekasih hati. Sampai suatu saat, ia mulai berani berpacaran dengan kakak kelasku. Hatiku sakit saat aku tahu tentang berita itu, aku ingin berontak dan menghancurkan hubungan mereka. Sampai pada suatu pagi, aku melihat keduanya duduk berdekatan, dian menggenggam tangan kekasihnya seperti seakan-akan dian tak ingin melepasnya bahkan sesekali mereka berpandangan mesra. Aku tidak mungkin kuat jika melihat ini, jadi aku pergi menjauh agar aku tak lagi melihat mereka. Perasaan cemburuku ini kian menjadi-jadi saat aku melihat mereka sedang asyik masyuk berduaan.
Hanya sekitar 2 bulan setelah aku melihat mereka saling menggenggam tangan, tersiar kabar bahwa mereka sekarang telah putus. Hatiku rasanya plong seperti telah terbebas dari beban seberat 100 ton. Hidupku terasa ringan tanpa beban, meskipun aku masih memiliki beban untuk terus menyimpan rasa cintau kepadanya.
Meskipun jodoh sudah ditentukan tuhan, tapi aku akan selalu berdoa agar kau bisa menjadi jodohku kelak. Sedikit curhatan hatiku untukmu dian !!!!
Aku yakin kamu tidak akan pernah membaca post ini, kemungkinan kamu membaca post ini hanya 0,009 %. Dan jika kamu melihatnya kamu pasti tak akan pernah tahu kalau dian itu kamu, karena dian adalah kata kedua di namamu yang selalu ada di dalam hatiku.
I waited for you “R” ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar