Senin, 18 Oktober 2010
Resensi roman Bumi Manusia
Judul : Bumi Mausia
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Tebal : 535 halaman
Harga : Rp 90.000
Buku jenis roman ini sudah sangat populer dikalangan pecinta buku Indonesia. Bukan hanya karena penulis roman ini yang sudah go international, tapi juga karena roman ini dapat dibaca oleh beberapa generasi sekaligus. Bahasa dan plot ceritanya mudah sekali dipahami, bahkan oleh orang yang awam akan sastra sekaligus. Bumi Manusia adalah roman pertama dari tetralogi Buru( Bumi manusia, anak semua bangsa, jejak langkah dan rumah kaca).
Roman ini berkisah tentang kehidupan seorang pribumi yang hidup dalam masa penjajahan Belanda atas tanah Indonesia, pribumi ini bernama “Minke”. Minke adalah anak seorang Bupati yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di H.B.S (sekolah yang didirikan Belanda, setingkat SMA).
Selain minke, roman ini juga bercerita tentang seorang gadis peranakan yang cantiknya bak seorang putri kerajaan. Annelis Mellema nama gadis ini. Annelis Mellema adalah anak pasangan Herman Mellema dan Nyai Ontosoroh. Selain Annelis, tuan Herma Mellema juga mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Robert Mellema.
Dalam alur roman ini, minke jatuh cinta dengan Annelis. Berbagai gelombang ombak mulai Minke rasakan sejak ia menumbuhkan bibit cintanya dengan Annelis. Mulai dari masalah antara minke dan teman-teman sekolah, keluarganya, keluarga Annelis, dan masyarakat Surabaya-Madura.
Minke tetap memperjuangkan cintanya dengan Annelis meskipun ia harus rela dibenci oleh bapak kandungnya, dikeluarkan dari sekolah dan mengalami tekanan mental akibat persengketaan hak milik Boerderij Buitenzong (tanah dan perusahaan Herma Mellema).
Usaha Minke memperjuangkan cintanya dengan Annelis tak sia-sia. Pada akhirnya, mereka menikah dan bahagia. Sampai suatu saat, Annelis harus meninggalkan Minke dan semua yang ia punya karena hak hidupnya telah direnggut oleh kakak tirinya, hasil pernikahan syah antara Herman Mellema dengan seorang wanita Belanda. Dalam suatu persidangan yang memperebutkan semua kekayaan milik Herman Mellema (termasuk tanah, perusahaan, dan hak hidup Annelis) untuk dikuasai anak kandung Herman Mellema.
Annelis yang sedang sakit-sakitan harus rela dibawa oleh kakak tirinya ke Belanda. Dan berakhirlah kisah cinta Minke dan Annelis Mellema
Tadi adalah sedikit resensi tentang roman Bumi Manusia. Semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar